Pages

Sabtu, 16 Februari 2013

Keranjang Anugerah dalam Bingkai Enam Musim



Judul: Keranjang Anugerah dalam Bingkai Enam Musim
Penulis: Baby Anis Karyawati
ISBN: 978-602-7880-30-6
Tebal: 153 hlm ;13x19
Harga: 29.000
Desain cover: Kanugrahan Akbar
Sinopsis:
Di setiap tarikan dan hembusan napas kita, di setiap detik perjalanan waktu, di setiap hari yang terus bergulir dalam masing-masing musim, pasti ada mahkota anugerah yang bertahta di sana. Anugerah itu bersemayam anggun dalam bungkusan sukacita maupun dukacita yang kita alami seriap hari. Dalam kondisi yang menurut kamus umum dikatakan sebagai kondisi terpuruk sekalipun, kita masih bisa menemukan anugerah dan sukacita, asalkan kita mau dan bersedia. Ya, bersedia mencari dan mengumpulkan serpihan blessing iatau berkat yang berserakan di seputar masa lalu dan masa sekarang yang kita jalani. Aku menemukan anugerah dari sela-sela air mata dan bilur luka sepanjang perjalanan ziarah di abad modern ini. Aku menyebutnya sebagai perjalanan ziarah bumi. Dalam enam musim aku melangkah setiap saat secara berkala. Dalam masing-masing musim itu pula kualami banyak rintangan dan tantangan yang berbeda. Di tengah perjalanan ziarah bumi, tak dapat kupungkiri bahwa aku sering berhenti dan enggan berlanjut karena merasa berat bebanku dan kabur pengelihatankukarena luka yang belum kering dan genangan air mata yang sulit menyusut hingga menghalangi pandanganku ke depan. Tetapi, aku tidak boleh lupa untuk mengisi keranjang yang aku bawa sejak aku memulai perjalananku. Aku harus mencari dan memungut berkat-berkat sepanjang musim untuk memenuhi keranjang, sebab keranjang itulah bekal makanku dalam perjalanan panjang. Keranjang itu tidak boleh sampai kosong. Aku tidak ingin mati kelaparan karenanya. Keranjangku harus terus kuisi seiring dengan langkah kaki. Aku akan selalu memungut aneka biji-biji berkat dalam sad warna (enam warna) musim yang membuatku bertahan dalam bertualang. Musim hujan dan musim kemarau yang eksotik di Negeri Khatulistiwa, musim semi yang bertabur sejuta bunga, musim panas yang bermandi surya, romantika daun momiji merah dan lembayung senja di musim gugur, padang rumput dan gunung berselimut salju sepanjang musim dingin di bumi utara, semuanya ada dalam keranjangku. Warna-warni dalam keranjangku membuatku “menderita amnesia” atas rasa sakitku. Dan aku merelakannya dengan segenap sukacita. Enam musim dalam keranjangku telah mengajarkan aku mengenal aroma dan mengecap rasa asam-manis-pahit-getir kehidupan. Dan itu membuatku sadar bahwa dukacita dan sukacita adalah sepasang kekasih yang berpeluk mesra. Dukacita dan sukacita adalah kumpulan anugerah indah yang memenuhi keranjangku. Keranjang yang selalu kubawa sebagai bekal ziarahku hingga tiba masa perhentian itu.....
(Tokyo, akhir musim dingin, akhir Pebruari 2013)

Pemesanan 0856 4545 9192

0 komentar:

Posting Komentar